Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto, pada tanggal 18 Juni 2008 kemarin, membuka secara resmi acara launching dari rangkaian kegiatan Konstruksi Indonesia 2008 (KI 2008), sebagai suatu kegiatan rutin tahunan yang diselenggarakan oleh Departemen Pekerjaan Umum. Turut hadir dalam kesempatan tersebut, antara lain Ketua Umum LPJKN HM Malkan Amin, Kepala BPKSDM Departemen Pekerjaan Umum Sumaryanto Widayatin dan juga Utusan Khusus Presiden RI untuk Timur Tengah Alwi Shihab.
Dalam sambutannya, Menteri antara lain mengatakan, melalui KI 2008, Departemen Pekerjaan Umum ingin mendorong para pelaku jasa kontruksi nasional mempersiapkan diri dalam menyambut “banjir” tawaran pekerjaan konstruksi dari negara-negara Timur Tengah. Menurut Menteri, pemerintah menyadari, masih ada beberapa hal penting yang harus dibenahi oleh jasa konstruksi nasional untuk menyambut kesempatan ini.
“Misalnya, kendala bahasa, perpajakan, asuransi, bank garansi, serta kurangnya pengetahuan hukum kontrak masih jadi penghalang kita berkiprah disana”, jelas Menteri, seraya berpesan, para pelaku jasa konstruksi diharapkan mau terus meningkatkan kompetensi dan profesionalismenya. Dikatakan Menteri, pemerintah dalam hal ini juga tidak akan tinggal diam, dan akan berusaha meningkatkan peluang para pelaku jasa konstruksi nasional dalam menghadapi pasar internasional. Salah satu upaya pemerintah, adalah melalui penyelenggaraan KI 2008 ini.
Pada kesempatan launching KI 2008 tersebut, Kepala BPKSDM Sumaryanto Widayatin, juga menjelaskan pentingnya mengangkat Green Construction atau Konstruksi yang berwawasan lingkungan menjadi tema besar Konstruksi Indonesia 2008. Kerusakan lingkungan akibat Global Warming, menurutnya harus ditangani secara bersama dan tidak tertutup juga dengan konstruksi mengingat jasa konstruksi banyak berhubungan dengan lingkungan.
Sementara Ketua Umum LPJKN, HM Malkan Amin dalam sambutannya, mengatakan menyambut baik kegiatan KI 2008 sekaligus tema yang diangkat. Dikatakan Malkan, melalui inovasi teknologi konstruksi berwawasan lingkungan infrastruktur Indonesia akan semakin maju dengan tanpa melupakan konservasi lingkungan. Ia juga mengajak seluruh masyarakat konstruksi untuk mendukung dan berpartisipasi aktif dalam mensukseskan seluruh agenda KI 2008.
Sedangkan Utusan Khusus Presiden RI untuk Timur Tengah, Alwi Shihab, menjelaskan bahwa tawaran proyek infrastruktur di Timur Tengah untuk pelaku jasa konstruksi Indonesia dalam dua tahun terakhir ini sebenarnya begitu deras mengalir. Namun sayangnya kesempatan emas ini belum bisa disambut karena kurangnya kesiapan pelaku jasa konstruksi Indonesia sendiri. “Masalahnya (ketidaksiapan) tersebut, antara lain juga karena belum siapnya kantor perwakilan di Timur Tengah sebagaimana biasanya disyaratkan di negara Timur Tengah,” ujar Alwi.
Konstruksi Indonesia (KI) sebagai sarana informasi dan komunikasi dunia konstruksi nasional, telah bergulir sejak tahun 2003. Event ini merupakan suatu upaya pemerintah untuk menumbuhkembangkan kepercayaan dan kebanggaan masyarakat terhadap kemampuan pelaku konstruksi nasional dalam menghasilkan produk-produk infrastruktur, peningkatan kompetensi dan profesionalisme.
Bertemakan “Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Berwawasan Lingkungan Melalui Inovasi Teknologi Konstruksi”, KI 2008 rencananya akan diselenggarakan lebih besar dari KI di tahun-tahun sebelumnya. Beberapa rangkaian acara baru telah disiapkan, seperti Konferensi & Pameran Konstruksi Internasional di Jakarta, Bedah Buku Perjalanan Wakil Presiden RI di Bidang Konstruksi, Keikutsertaan dalam The Big 5 Building the Middle East dan Misi Konstruksi ke Dubai/Timur Tengah, Tournament Golf, Jalan Santai dan Fun Bike.
Selain itu rangkaian kegiatan yang tetap diadakan di tahun ini adalah Lomba Tukang dan Mandor, Lomba Foto Konstruksi, Lomba Jurnalistik / Karya Tulis, Lomba Karya Ilmiah Terkait Konstruksi, Lomba Karya Konstruksi, Lomba Prestasi Badan Usaha, Penyusunan Buku Konstruksi Indonesia, Penganugerahan Karya Konstruksi serta Pemberian Penghargaan pada Upacara Harbak PU.[]
